Antara Prita dan Manohara

Dalam satu minggu ini, jika kita melihat di media, mulai dai media elektronik, cetak maupun media online, ada dua sosok wanita yang menjadi sorotan, disela menjelang kampaye calon presiden.Prita dan Manohara, dua wanita yang sama-sama menyuarakan sebuah persoalan.

Satu hal, yang menurut saya ada kesamaan, bahwa kasus Prita dan Manohara besar karena Media. Media sangat memberikan andil mengapa kasus ini bisa terungkap, dan bisa menjadi perhatian wakil rakyat sampai dengan capres. Sehingga manohara sendiri pernah bilang, bahwa dia sangat berterima kasih dengan media yang sangat membantu dia sehingga bisa keluar dari penjari kerajaan Kelantan. Mungkin saja, jika media tidak berkoar-koar, telinga wakil rakyat tidak akan pernah mendengar, malah mungkin sengaja menutup telinga.

Ini memang Indonesia, sebuah kasus akan menjadi sorotan dan milik semua orang, termasuk wakli rakyat, ketika media mulai gencar memberitakannya. Tanpa itu, mungkin saja akan menjadi kasus yang hanya sebagian orang tahu, dan sedikit saja yang mau peduli.

Seperti kasus Prita, ia sudah 3 minggu ditahan, sehingga dapat dikatakan sebuah pelanggaran atas UU kebebasan berpendapat telah terjadi. Tapi, mengapa baru sekarang ia baru bisa bebas, dan mengapa pelanggaran itu tidak diketahui banyak pihak.

Kasus Manohara juga begitu, dan nurut saya ini lebih parah, karena pihak pemerintah seperti tidak berkutik melawan kerajaan kelantan, padahal sudah jelas, ada rakyatnya yang disiksa. Mengapa kita harus berdiam diri, ketika ada dari bagian kita yang disakiti. Ini juga berhubungan dengan banyaknya TKI kita yang disiksa di Malaysia dan kasus ambalat yang mulai memanas lagi. Malaysia terlalu menganggap remeh kita, dan sudah saatnya kita tunjukkan bahwa kita berani dan tegas.

0 komentar:

Posting Komentar